Selasa, 16 April 2013

Diposting oleh Sheryl Sherly di 07.03

MUNGKIN `~~~~~~~~
Aroma embun tercium olehku. Rintik demi
rintik hujan telah membasahi jendela kamarku.
Kelabu mewarnai langit, membantuku
semakin terikat dalam sendu

Sesekali ku tenggok ponsel dalam genggamanku. Nihil, tak
ada tanda dari laki-laki yang begitu aku cintai. Sudah satu
bulan belakangan, aku tak lagi berkomunikasi denganya.

    Sesaat ku memejamkan mataku, ku coba menggingat kembali kenangan itu
Perlahan terlihat kembali kenangan itu. Di saat kami duduk di sebuah caffe di dekat sawah waktu itu. Saat itu cuaca mendung seperti saat ini. Saat saat dimana kau tersenyum, tertawa, bahkan termangu karna ulah konyolku. Hufttt, saat yang ku yakini, saat yang tak akan terulang.

    “”Tapi, kemana kau sekarang? Tidakkah ia merindukanku seperti aku merindukanya? Masihkah ia ingat padaku. Akankah penantianku berakhir dengan kecewa? Atau kebahagiaan?
Mungkin, tak ada yang tahu. “ Sederet kalimat itu membuyarkan lamunanku. Membuatku enggan melanjutkan lamunanku lagi

    Aku beranjak dari sofa, dengan gontai kulangkahkan kakiku ke tempat tidur.
Tiap langkah yang kuambil, tak mampu mengusir sosokMu dalam benakku. Ku
banting diriku di atas kasur yang empuk, mencoba untuk terlelap sejenak.
    “Apa aku mencintainya? Ku akui, aku memang mencintainya. Begitu pula yang ia katakana padaku satu bulan yang lalu,. Tapi apa dia masih mencintaiku??? Bahkan, apa pernah dia termanggung hanya demi memikirkan aku? Mungin.”
    Semua kalimat itu seperti bersahut sahutan dalam hatiku. Dan selalu, hanya kata yang mungkin yang dapat mengahiri dilemma yang kurasakan.

    “Apa aku tidak jenuh denan semua ini? Ya! Tentu aku jenuh, aku jenuh jikalau aku tak mampu melihatnya langsung. Namun ia harus terus memenui benakku, membayang-bayangi hidupku, membuatku dilemma layaknya ada jati diri lain dalam diriku. Aku jenuh. Aku ingin melihatmu secara langsung, bukan hanya halusinasi yang terjadi karna persengkokolan antara mata, hati, dan otakku.

    Aku merindukanya. Ku rasa rindu ini telah merusak otakku. Sehingga aku terus menerus berhalusinasi dan merasa jika kau ada didekatku. “Dimana kamu,?aku rindu kamu. Akankah kamu baik baik saja di sana?” hatiku kembali bimbang. Kalimat kalimat itu semakin meracuni otakku. Semakin menyedotku lebih dalam akan ketidakpastian L L L L

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sheryl Sherly Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting